Sabtu, 12 Mei 2012

Rissa & Andrei - versi 1

Mereka berdua berjalan berputar saling menjauhi, bagaikan dua kutub yang saling berlawanan, membentuk lingkaran yang tak berujung. Mereka berdua. Dia dan dia.
“Aku benci kamu!” dia berteriak. “Benci, benci, dan benci!” balasnya.
Dia, Andrei, laki-laki berumur 17 tahun. Dia, Rissa, gadis berumur 17 tahun.
Mereka berdualah yang saling berteriak, saling berjalan menjauhi seakan tak sudi untuk saling berdekatan satu sama lain. Kebencian terpancar dari mata mereka.

“Aku yang benci kamu! Benci, muak, bosan melihat kebohongan yang selalu kau ucapkan! Dasar laki-laki penggoda!” Rissa. “Kamu pikir, kamu siapa? Ucapanmu, gerak-gerikmu, senyum palsumu, semua penuh tipu daya! Perempuan perayu!” Andrei.
Lingkaran itu terus berputar, Andrei dan Rissa menjadi busurnya, semakin dan semakin menggaris nyata lingkaran itu. Aroma kebencian tingkat tinggi benar-benar tercium di dalamnya. Rissa dan Andrei-lah penyebabnya.


Namun, mereka lupa. Rasa benci ada batasnya. Rasa benci ada ujungnya. Sebesar apapun rasa benci itu, setinggi apapun levelnya, rasa benci selalu berbatas dan berujung. Rasa suka-lah yang menjadi batasan dan ujungnya.
 
Rissa dan Andrei… benci… benci…
Rissa dan Andrei. Benci. Andrei dan Rissa. Benci.
Rissa dan Andrei. Benci. Andrei dan Rissa. Benci.
Rissa dan Andrei. Suka. Andrei dan Rissa. Benci.
Rissa dan Andrei. Benci. Andrei dan Rissa. Suka.
Rissa dan Andrei. Suka. Andrei dan Rissa. Suka.
Rissa dan Andrei. Suka. Andrei dan Rissa. Suka.
Suka… suka… suka… Andrei dan Rissa...

Lingkaran itu tetap terwujud. Putar dan berputar, tak berubah dan tetap sama. Namun, ada satu hal yang berbeda dan tak sama. Diameter lingkaran itu dengan perlahan terus berkurang. Tersisa 500 centi, 200 centi, 100 centi, 50 centi, 10 centi, 7 centi, hingga hanya sejengkal jaraknya.
Putaran itu berhenti. Tak ada lagi umpatan-umpatan. Hening.

“Dibalik sikap play-boy-mu, sebenarnya aku tau, hanya aku-lah yang benar-benar kau perhatikan selama ini. Terbukti dengan dekapan ini,” benak Rissa. “Diam dan rasakan. Aku berani bersumpah, hanya akulah yang bisa membuatmu jatuh hati. Diam dan rasakan pelukan ini. Tak akan pernah kubiarkan laki-laki lain tergoda oleh senyumanmu,” pikir Andrei.

Rissa dan Andrei. Andrei dan Rissa. Lingkaran itu hilang dan kini hanya menjadi sebuah titik. Titik dengan Rissa dan Andrei sebagai pusatnya. Aroma benci entah hilang kemana dan yang tertinggal kali ini adalah aroma baru yang bernama suka. Rasa suka yang bersumber dari mereka berdua. 
Apa yang terjadi? Antara suka dan benci?
Rasa suka-kah yang mengalahkan benci? Atau rasa benci-kah yang menjelma menjadi rasa suka.
Tak ada yang bisa menentukan. Andrei dan Rissa-lah yang menentukan. Merekalah yang memilih jalannya. Itu terserah mereka, atau mungkin…terserah kamu. Karena hidup ini, cerita ini, keduanya adalah milikmu…

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

backsound – Block B - 했어 안했어 - (tapi gak tau translate-nya apa… -.-“)
Terinspirasi lagunya Block B, bukan lirik-nya (soalnya gak paham), tapi cuma nadanya...

2 komentar:

  1. Awalnya bagus dan bikin penasaran.. tolong dilanjutin lagi dong ceritanya..

    BalasHapus
  2. Awalnya bagus dan bikin penasaran.. tolong dilanjutin lagi dong ceritanya..

    BalasHapus